Negesindonesia.com
Penulis Sang Pendosa dan Hina,
Surabaya – Anggun namanya se-Anggun wajahnya tetap ceria sama seperti halnya anak seusianya di kampung Balongsari tama timur, di kos an berukuran 3×4 meter si-Anggun bersama sang Penolong kehidupan Ibu tercinta.
Anggun sekarang harus bisa menerima kenyataan hidup setelah ditinggal pergi sang Ayah, dulu apapun yang diinginkan selalu dikabulkan oleh sang Ayah mulai dari perhiasan emas anting-anting, kalung, gelang tangan dan gelang kaki pernah menempel ditubuh Anggun dan sang Ibu menambah aura kecantikan seorang wanita yang sempurna dipandangan manusia (tetangga).
Setelah kepergian sang Ayah tercinta Anggun yang berwajah cantik selalu menemani Ibu tersayang berjualan pentol keliling kampung, keluar masuk sekolahan dan pasar itu sudah makanan sehari-hari Anggun dan sang Ibu.
“Kasian Ibu jualan sendiri, aku ngak mau Ibu sedih dan capek,” itulah yang diucapkan si-Anggun Cantik yang masih duduk dikelas 2 MI Wahid Hasyim Balongsari, Surabaya.
Bangun jam 01.00 mengolah dagangan untuk persiapan jualan itu sudah menjadi rutinitas sehari-hari sang Ibu, kalau hanya sakit flu atau masuk angin itu selalu diabaikan bagi sang Ibu, “kalau hari ini kami tidak jualan, kami makan apa bagaimana kebutuhan sekolah anak saya, saya harus kuat demi Anggunku yang cantik, kami tak mau berharap belas kasian saudara apalagi tetangga mereka semua punya kebutuhan hidup banyak sekali, kami tidak mau menjadi beban hidup mereka,” itulah kalimat yang keluar dari sang Ibu sambil mata berkaca-kaca (menahan air mata jangan sampai tumpah) Selasa, 25/1/2022.
Percakapan kami santai tapi suasana bikin baper, sang Ayah meninggal dunia karena Penyakit Liver, Almarhum sang Ayah dimakamkan di Kota Tahu Kuning Kediri dengan usia 51 tahun.
Kemandirian si-Anggun mulai terlihat dalam akhir-akhir ini sepertinya mengerti akan kehidupan sang Ibu, Anggun murid MI/SD kelas 2 selalu terlihat ceria ketika bermain dengan teman sekampung.
Ketika kami bertanya klo jualan mulai jam berapa sampai jam berapa, terus bawa pulang uang berapa Ibu, “Kami jualan berangkat habis Sholat Shubuh pulang sebelum Dhuhur, pernah sich sampai Adzan Ashar baru pulang karena kondisi hujan dagangan masih banyak, paling sedikit kita bawa pulang uang 100 ribu rupiah paling banyak 300 ribu rupiah, begitu pulang saya beres-beres rumah setelah itu istirahat karena harus bangun jam 01.00 untuk persiapan jualan,” Ungkapnya.
Anggun oh Anggun semoga kelak ketika dewasa kamu menjadi wanita tangguh setangguh Ibu mu, semoga wajahmu yang cantik perwujudan dari iner beauty kecantikan yang ada dalam hatimu, semoga Anggun dewasa bisa membahagiakan sang Ibu dan membuat Ayah tersenyum, si-Anggun punya kakak laki-laki namanya Rizki saat ini duduk di bangku sekolah kelas 10.
https://erythromycin1m.com/# azithromycin vs erythromycin
buy modafinil
order provigil 200mg without prescription modafinil pill
generic provigil 200mg order modafinil 200mg online
brand provigil 200mg buy provigil generic
oral modafinil 200mg order provigil sale
modafinil drug modafinil online buy order provigil pills
modafinil 200mg brand
buy provigil 100mg pill
buy generic modafinil order provigil 100mg provigil 200mg us
buy generic modafinil 200mg order provigil 200mg sale
provigil order modafinil cheap
antibiotic erythromycin https://erythromycin1m.com/#
buy modafinil online cheap
order provigil online