
Negesindonesia.com | Sekda Kabupaten Sleman lakukan rapat kordinasi pada (5/11/2020) terkait status gunung merapi yang diketahui bergejolak dari level 2 hingga level 3 atau siaga.
Berdasarkan hasil rapat tersebut menyebutkan bahwa kondisi Gunung merapi saat ini yang sudah sampai dengan level 3 atau siaga , maķa dari itu ada beberapa hal yang harus disampaikan dan di waspadai bahkan dilakukan.
1. Kondisi Status Siaga Gunung Merapi merubah jarak aman dari Gunungapi Merapi yang semula 3 Km, dinaikan menjadi 5 Km.
2. Dalam rekomendasi BPPTKG daerah yg dilakukan evakuasi terbatas (kelompok rentan) adalah wilayah Kalitengah Lor desa Glagaharjo, Kaliadem lama Desa Kepuharjo, dan Pelem Sari Desa Umbulharjo, dan khusus Turgo tidak dilakukan pengungsian terbatas tetapi bersiaga apabila ada keadaan darurat/emergensi.
3. Diperkirakan bahaya kenaikan Status Siaga
4. Kegiatan jeep wisata masih diizinkan beroperasional dengan rute jarak aman dengan Merapi lebih dari 5 Km.
Dari hasil pantauan dan rapat koordinasi tersebut diputuskan bahwa terkait pariwisata yg ditutup untuk kunjungan adalah *Klangon, Bunker, Kinahrejo (petilasan Mbah Maridjan), dan wisata religi Turgo.
Sedangkan untuk Kaliurang berjarak 6,8 Km dan Museum Terbuka Bakalan berjarak >5 Km sehingga masih aman utk dikunjungi.
Penutupan beberapa wisata tersebut dilakukan karene mengigat status Gunung merapi yang berstatus siaga maka pemerintah melalui Dinas Pariwisata Kabupaten sleman menutup beberapa tempat wisata untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan.
Sementara itu Pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto mengatakan, pihaknya siap dalam upaya penanggulangan dan penanganan bencana erupsi Gunung Merapi karena telah tertuang dalam ‘Kontingensi Penanganan Bencana Erupsi Gunung Merapi’ yang telah disusun beberapa waktu lalu.
“Saat ini kami juga sudah menyiapkan barak-barak pengungsian untuk mengantisipasi peningkatan status siaga Gunung Merapi ini,” katanya.
Menurut dia, sasaran warga yang harus diungsikan pada level status siaga ini yakni lansia, ibu hamil, anak-anak, penyandang difabel, dan warga rentan lainnya.
“Kemudian ternak milik warga juga menjadi sasaran untuk segera diungsikan ke tempat yang lebih aman,” katanya saat dikonfirmasi.