
Negesindonesia.com – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengumumkan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya 2024, yang secara resmi diumumkan pada Hari Pahlawan kemarin. Total belanja daerah tahun depan mencapai Rp 10,9 triliun, sedangkan total pendapatan daerah mencapai Rp 10,7 triliun.
Menurut Eri Cahyadi, proyeksi pendapatan dan belanja daerah ini dianggap cukup ideal setelah melalui pembahasan mendalam bersama DPRD Surabaya. Meskipun APBD 2024 lebih tinggi Rp 100 miliar dibandingkan APBD Perubahan 2023, namun nominalnya terlihat lebih kecil jika dibandingkan dengan APBD murni 2023 yang mencapai Rp 11,3 triliun.
Pada APBD 2024, anggaran pendidikan dan kesehatan tetap menjadi prioritas dengan persentase mencapai 21 persen dari total. Infrastruktur juga menjadi fokus utama, dengan proyek-proyek besar seperti pelebaran Jalan Wiyung–Lakarsantri dan Jalan Banyuurip. Pembebasan lahan untuk pembangunan underpass bundaran Taman Pelangi juga masuk dalam agenda prioritas.
Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan,”Beberapa di antara prioritas tahun depan adalah menuntaskan proyek RSUD Surabaya Timur dan memastikan kelancaran pembangunan infrastruktur.”
Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, menambahkan bahwa penetapan APBD pada tanggal 10 November sesuai dengan hasil rapat badan musyawarah.
Penetapan lebih awal diharapkan dapat mempercepat konsolidasi program kerja dan penyerapan anggaran, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat optimal.
Beberapa poin penting terkait APBD Surabaya 2024 meliputi defisit sebesar Rp 214 miliar yang ditutup dari pembiayaan neto, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 6,4 triliun, dan pendapatan transfer sebesar Rp 4,3 triliun. Alokasi anggaran prioritas mencakup Dinas Kesehatan sebesar Rp 2,4 triliun dan Dinas Pendidikan sebesar Rp 2,1 triliun.
Dengan penetapan APBD ini, diharapkan program-program pembangunan dapat dijalankan efisien mulai Januari 2024 untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Surabaya.