Tak hanya Waspada Covid-19 , Khofifah Himbau Untuk Warga Jawa Timur Juga Waspada Bencana Hidrometeorologi

JATIM39 Dilihat
Advertisements

Negesindonesia.com | Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ingatkan pada masa libur panjang tetap laksanakn protokol kesehatan untuk memgatisipasi penularan Covid-19 selain itu juga diharapkan waspada akan terjadinya ancaman bencana Hidrometeorologi di wilayah jawa timur di puncak musik penghujan pada bulan November sampai dengan Maret 2021.

Dalam masa libur panjang yang akan dihadapai di akhir oktober ini diharapkan kejadian seperti waktu libur panjang HUT RI 2020 kemari tak terulang lagi , pasalnya dalam menghadapi libur panjang kemarin kasus penularan covid-19 melonjak naik.

Baca Juga :  Gubenur Jawa Timur Bebaskan denda Pajak Kendaraan Bermotor Dan Memberikan Diskon Mulai 12 Juni 2020

“Banyak masyarakat lalai akan pandemi Covid-19 yang masih harus kota hadapi hingga lupa memakai masker dan tidak menerapkan protokol kesehatan , boleh berwisata atau aktivitas lainya tetapi jangan lupa bahwa penyebaran Covid-19 masih rawan terjadi untuk itu tetap patuhi dan terapkan protokol kesehatan”Ungkapnya senin (26/10/2020).

Untuk mengantisipasi libur panjang akhir oktober 2020 , Pemprov Jatim telah berkoordinasi dan meminta seluruh pengelola wisata, perhotelan dan restoran di Jatim untuk memperketat protokol kesehatan. Sebab, libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober ini, karena kondisi ini akan sangat rentan atau potensi kesalahan protokol kesehatan dan mengakibatkan melonjaknya penularan covid-19.

Selain waspada terhadap penularan covid-19, masyarakat Jatim juga diminta waspada dengan ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor menjelang puncak musim hujan yakni mulai November 2020 hingga Maret 2021diprediksi untuk wilayah jawa timur berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi.

Ada sedikitnya ada 22 kabupaten/kota di Jatim yang rawan dengan bencana hidrometeorologi ini yang berpotensi besar akan terjadinya bencana di wilayah tersebut , Di antaranya, daerah yang rawan banjir umumnya didominasi oleh luapan sungai di sekitarnya.

“Seperti sungai Bengawan Solo yang luapannya bisa membanjiri wilayah Bojonegoro, Magetan, Madiun, Lamongan, Gresik, Ngawi, dan Tuban,” pungkasnya.(Wn/NI).

 

 

Tinggalkan Balasan