
Negesindonesia.com – Sebuah transformasi besar sedang berlangsung. Peningkatan jalan raya yang membentang mulai dari pertigaan Cerme hingga 950 meter ke arah Metatu sedang berlangsung.
Pekerjaan ini tidak hanya sebuah rencana, melainkan sudah menjadi kenyataan. Kabid Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Eddy Pancoro, mengungkapkan bahwa alat berat telah tiba di lokasi, dengan penggalian pelebaran dan pemotongan pohon di tepi jalan menjadi bagian dari tahap awal proyek ini.
“Pekerjaan sudah dimulai dan alat berat sudah juga beroperasi guna pengoptimalisasian pekerjaan dan sudah menjadi suatu tahapan dari proyek ini” ungkapnya.

“Proyek pelebaran jalan ini juga membutuhkan peran aktif dari masyarakat setempat dan akan menunggu kesiapan warga untuk membongkar warung-warung semi permanen yang berdiri di pinggir jalan guna merealisasikan tahapan pemasangan U ditch ,pekerjaan crossing, dan akhirnya pengaspalan badan jalan” tambahnya.
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah pemulihan fungsi drainase di dua sisi jalan. Proyek ini tidak hanya tentang perluasan jalan, tetapi juga mengembalikan lingkungan sekitarnya ke keadaan semula.
“Semoga proyek ini sukses dan memberikan manfaat besar bagi semua yang tinggal dan berkunjung ke Cerme”.Tandasnya
Lebih lanjut DPUTR ( Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) Kabupaten Gresik menargetkan pekerjaan proyek pelebaran ruas jalan cerme – metatu akan selesai pada akhir tahun 2023 sesuai dengan arahan dari Bupati Gresik “Fandi Ahmad Yani” dan ibu Kadis (Kepala Dinas) DPUTR .lanjunya.
Proyek dengan nilai pagu sebesar Rp. 6.769.620.000,00 ( Eman Miliar tujuh ratus enampuluh sembilan juta enam ratus dua puluh ribu rupih) Di menangkan oleh PT Puncak Jaya Konstruksi dengan nilai Penawaran Sebesar Rp. Rp. 5.414.940.686,40 .Dikutip dari halaman website LPSE Kabupaten Gresik.
Namun Tim media Negesindonesia.com juga sedikit menyayangkan karena dari pantauan dilapangan diketahui proyek bernilai miliaran ini tidak dilengkapi dengan papanama proyek yang semestinya dipasang dilokasi proyek.
Sehingga masyarakat tidak mengetahui secara jelas terkait pengerjaan proyek pelebarn jalan tersebut.