
Negesindonesia.com – Meskipun KPK belum menetapkan tersangka ,namun kasus korupsi proyek PDAM Giri Tirta Kabupaten gresik terus didalami oleh KPK dan sudah melalui tahap pemeriksaan oleh KPK.
Setelah melakukan pemeriksa terhadap jajaran direksi PDAM ,KPK mengakui tentang adanya duga ketidak beresan didalam manajemen perusahaan BUMN tersebut , terlihat antara direksi dan mantan direksi saling lempar dan menyalahkan.
Dalam seminggu terakhir, ada 15 orang yang sudah dimintai keterangan oleh KPK terkait dugaan penyalahgunaan dana investasi senilai total Rp 133 miliar. Investasi dengan kontrak hingga 25 tahun itu terjadi pada 2012.
Investasi yang dimaksud adalah dengan PT Dewata Bangun Tirta (DBT) beruapa kerja sama sistem Build Operate Transfer (BOT) pembangunan proyek instalasi pengolahan air di Desa Legundi, Kecamatan Driyorejo senilai Rp 47 miliar.

Sedangkan dengan PT Drupadi Agung Lestari (DAL), investasi kerja sama pembangunan proyek rehabilitation operating operasional transfer (ROOT) di Desa Krikilan Kecamatan Driyorejo, Gresik dengan nilai Rp 86 miliar.
Dikutip dari nara sumber internal bahwa proses pemeriksaan akan berlanjut hingga pekan ini. “Tidak ada hal baru, keterangan dan bukti yang ada sudah ada cukup kuat,” ujar sumber yang minta namanya dirahasiakan, Minggu (4/4/2021).
Menurut sumber tersebut, pihaknya tinggal mencari tahu siapa yang bertanggungjawab atas terjadinya kerugian negara di PDAM Giri Tirta Gresik. Pasalnya, mega proyek itu menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 300 miliar, sejak proyek berjalan hingga 2021.
Diketahui sebelumnya, Dirut PDAM Gresik Siti Aminatus Zariyah membenarkan bahwa pihaknya dipanggil KPK untuk memberikan keterangan. Hal tersebut berlangsung di kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Berdasarkan daftar panggilan, pejabat yang dimintai keterangan adalah selain dirinya. Ada empat pejabat yang turut diperiksa KPK. Diantaranya Kepala Litbang PDAM, Kabag Perencanaan PDAM, dan Kabag P3T PDAM.
“Kami berlima telah dimintai keterangan pada Selasa (30/3) lalu. Kemudian, pada hari Rabu (31/3), giliran Diretur Teknik (Dirtek) Harisun, Direktur Umum (Dirum) Budi Hartono, dan Mantan Dirtek Crishadi Susanto,” ujar Riza, sapaan akrab Siti Aminatus Zariyah.