JPU Pengadilan Negeri Gresik Tuntut Terdakwa "Rino Putra Firmansyah" 5 Tahun Penjara, Keluarga Korban Tak Terima Negesindonesia.com HUKUM & KRIMINAL

Negesindonesia.com – Gresik, Pengadilan Negeri (PN) Gresik gelar sidang perkara kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kematian dengan terdakwa “ Rino Putra Firmansyah” Asal Driyorejo kabupaten Gresik , Senin (11/4/22).

Dalam Sidang yang di agendakan pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yuniar Megalia ,S.H menuntut terdakwa dengan pasal Pasal 310 Ayat (4) Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan diancam dengan hukuman 5 tahun penjara.

Menurut JPU “Yuniar Megalia” Terdakwa”Rino” telah terbukti bersalah dalam perkara kecelakaan lalu lintas (Berkendara dengan keadaan mabuk) yang terjadi di depan PT. TITIAN Ds. Tenaru Kec. Driyorejo Kab. Gresik hingga menyebabkan korban “SF” (yang dibonceng oleh terdakwa) meninggal dunia.

“Terdakwa menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas hingga mengakibatkan adanya korban meninggal dunia (SF) akibat kecelakaan tersebut”ungkapnya.

Sementara itu ikut hadir dalam persidangan pembacaan tuntutan ayah dari (SF) korban Meninggal yang di dampingi oleh penasehat hukumnya “Rohmad Jazuli ,S.H”

PH Rohmad Jazuli menyangkal bahwa korban (SF) meninggal karena disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas , karena tidak ada satupun saksi atau bukti yang mengarah pada kecelakaan lalu lintas sehingga menyebabkan kematian korban (SF) bahkan bukti kendaraan roda dua Honda Beat Merah dengan nopol L 5871 D yang di pakai oleh terdakwa pun sampai saat ini tidak diketahui keberadaanya.

“Kami menyangkal atas kronologi yang menyebabkan kematian dari korban adalah kecelakaan lalu lintas , dan kami sudah mengirim surat pengaduan ke kapolri ,Dengan kita lampirkan keterangan saksi yang sudah di hadirkan pada (2/3/22) Yaitu anggota kepolisan polsek driyorejo dan saksi yang berinisial W” ,Menurut Mereka (Saksi) berdua tidak melihat bukti kecelakaan sama sekali di lokasi kejadian dan keberadaan motor yang dipakai waktu kecelakaan tersebut Sampai sekarang motor tersebut ,tidak di ketahui keberdaannya” Tambahnya.

Menemukan keganjilan tersebut Penasehat hukum Korban (SF) menduga penyebab kematian anak dari kliennya bukan murni kecelakan lalu lintas dan PH korban akan terus mengalih kebenaran dan keadilan dari penyebab anak dari klienya meninggal dunia.